Satu tahun yang lalu, saya merasa Tuhan menjerumuskan
saya ke tengah proses yang menyakitkan
Dalam proses di tahun ini, saya belajar memahami tuntunan
tangan-Nya di tengah proses yang menyakitkan.
Satu tahun yang lalu, saya tidak mengerti arti
kebahagiaan.
Dalam proses di tahun ini, saya belajar untuk memaknai
kebahagian dan keindahan.
Satu tahun yang lalu, air mata menjadi teman hidup saya.
Dalam proses di tahun ini, saya belajar untuk bersahabat
dengan senyuman.
Satu tahun yang lalu, saya masih bersikeras untuk menggenggam
sesuatu.
Dalam proses di tahun ini, saya belajar melepaskan
genggaman itu dalam rahmat Allah.
Satu tahun yang lalu, saya merasa tidak dicintai.
Dalam proses di tahun ini, Tuhan menunjukkan bahwa saya
dicintai.
Satu tahun yang lalu, saya tidak mengerti apa itu
pengharapan.
Dalam proses di tahun ini, Tuhan menolong saya untuk
merasakan pengharapan.
Satu tahun yang lalu, saya kecewa pada Tuhan di tengah
luka dan kehancuran.
Dalam proses di tahun ini, saya melihat ternyata Tuhan merengkuh
dan menyembuhkan saya dari luka dan kehancuran itu.
Satu tahun yang lalu, saya masih terpikir untuk mundur
pada hari yang ditakuti sekaligus dinantikan.
Dalam proses di tahun ini, saya belajar untuk bertahan
dalam cinta-Nya, walaupun terkadang masih terpikir untuk mundur.
Terima kasih Tuhan untuk:
tawa dan tangis;
cinta dan air mata;
setiap pengalaman indah dan menyakitkan;
para sahabat dan keluarga yang mengasihi saya;
dan GKI Kayu Putih yang Tuhan anugerahkan.
Jakarta, 21 Februari
2017
Detik-detik menuju 1
tahun penahbisan