Selasa, 21 Februari 2017

Satu Tahun Lalu....

Satu tahun yang lalu, saya merasa Tuhan menjerumuskan saya ke tengah proses yang menyakitkan
Dalam proses di tahun ini, saya belajar memahami tuntunan tangan-Nya di tengah proses yang menyakitkan.

Satu tahun yang lalu, saya tidak mengerti arti kebahagiaan.
Dalam proses di tahun ini, saya belajar untuk memaknai kebahagian dan keindahan. 

Satu tahun yang lalu, air mata menjadi teman hidup saya.
Dalam proses di tahun ini, saya belajar untuk bersahabat dengan senyuman.

Satu tahun yang lalu, saya masih bersikeras untuk menggenggam sesuatu.
Dalam proses di tahun ini, saya belajar melepaskan genggaman itu dalam rahmat Allah.

Satu tahun yang lalu, saya merasa tidak dicintai.
Dalam proses di tahun ini, Tuhan menunjukkan bahwa saya dicintai.

Satu tahun yang lalu, saya tidak mengerti apa itu pengharapan.
Dalam proses di tahun ini, Tuhan menolong saya untuk merasakan pengharapan.

Satu tahun yang lalu, saya kecewa pada Tuhan di tengah luka dan kehancuran.
Dalam proses di tahun ini, saya melihat ternyata Tuhan merengkuh dan menyembuhkan saya dari luka dan kehancuran itu.

Satu tahun yang lalu, saya masih terpikir untuk mundur pada hari yang ditakuti sekaligus dinantikan.
Dalam proses di tahun ini, saya belajar untuk bertahan dalam cinta-Nya, walaupun terkadang masih terpikir untuk mundur.

Terima kasih Tuhan untuk:
 tawa dan tangis;
 cinta dan air mata;
 setiap pengalaman indah dan menyakitkan;
 para sahabat dan keluarga yang mengasihi saya;
 dan GKI Kayu Putih yang Tuhan anugerahkan.

Jakarta, 21 Februari 2017

Detik-detik menuju 1 tahun penahbisan