Dalam percakapan dengan Oma Yun tadi pagi, saya menanyakan, “Apa
harapan Oma Yun buat GKI Kayu Putih yang sedang berulang tahun ke-35?” Lalu, Oma
Yun menjawab, “Ya, sekarang kalau ke gereja udah banyak orang baru yang saya
tidak kenal. Tapi, saya bersyukur karena kedatangan orang baru ke gereja kita
adalah anugerah Tuhan. Senang rasanya kalau saya menyapa orang baru. Saya juga
senang kalau ketemu teman-teman lama di gereja setiap hari Minggu. Sederhana
saja, saya berharap agar GKI Kayu Putih tetap kompak dan berjalan bersama-sama.
Enak khan kalau punya teman”.
Satu hal yang saya rasakan ketika mengunjungi Oma Yun, saya
merasakan aura ketulusan dan kesederhanaan dari dirinya sebagai salah seorang “founder”.
Dalam ketulusan dan kesederhanaan, Tuhan mememberkati GKI Kayu Putih hingga seperti sekarang ini. Ya,
kesederhanaan, ketulusan dan rahmat Allah menjadi tiga kata kunci dalam
perjalanan GKI Kayu Putih.
Karena
itu, ketika kita merindukan suatu gereja yang dipenuhi persahabatan, saya rasa
yang menjadi kunci utama adalah ketulusan dan kesederhanaan. Kita menyadari
bahwa diri kita bukanlah orang hebat. Kita hanyalah orang sederhana yang Tuhan
pakai. Dan kemudian saya jadi teringat akan perkataan Jean Vanier, pendiri
Komunitas L’arche. Jean Vanier berkata bahwa sebuah komunitas tercipta ketika
para anggotanya menerima kenyataan bahwa masing-masing dirinya bukanlah
superhero. Akan tetapi, masing-masing anggotanya menyadari ruang kerapuhan dan
ketidaksempurnaannya. Dalam kesederhanaannya, biarlah kita menjadi seperti anak
kecil yang sederhana, Menjalani hidup ini dengan ketulusan dan tanpa intrik.
Penuh cinta dan rasa syukur. Dalam hal ini, perkataan Paulus dalam Roma 12:16
menjadi begitu bergema, “Hendaklah kamu
sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara
yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.
Janganlah menganggap dirimu pandai.”
Bagi
saya, momen ulang tahun adalah sebuah “present”, atau kado dari yang Illahi.
Ketika kadonya di buka, kita mendapat kesempatan untuk melakukan sebuah momen
reflektif: mengilas balik untuk menatap ke depan, seraya menjalani hari ini
sebagai sebuah anugerah. Dengan mengilas balik melalui pembelajaran dari para
founder kita, saya berharap bahwa kesederhanaan, rasa syukur, ketulusan dan
cinta kasih Illahi akan mewarnai derap langkah pengembaraan kita bersama
sebagai seorang sahabat dari sekarang sampai seterusnya. Selamat Ulang Tahun
GKI Kayu Putih ke-35!
Jakarta, 8 Oktober 2015
YIL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar