Kamis, 09 Juni 2016

Tak Akan Terganti

Dalam beberapa waktu terakhir, beberapa anggota jemaat sering berkata, "Wah nanti kamu menggantikan Ka Linna  donk di sini." Barangkali, pernyataan ini muncul karena aku dan Ka Linna sama-sama perempuan. Mungkin...

Akan tetapi, dengan spontan aku menjawab, "Aku nggak bisa menggantikan dia."
Jawaban ini memang sungguh-sungguh karena memang Ka Linna tidak akan terganti.
Kami adalah dua orang yang berbeda latar belakang, berbeda karakter dan bahkan berbeda sudut pandang.

Ka Linna orang yang cuek, aku orang yang perasa
Ka Linna orang yang sangat stabil, aku orang yang gugupan
Ka Linna orang yang cukup tenang, aku orang yang super galau
Ka Linna orang yang grasak-grusuk, aku orang yang cukup berhati-hati

Ada banyak hal perbedaan lainnya yang barangkali tak terbaca dan cukup kami saja yang tahu.

Dari luar, barangkali kami terlihat cukup kompak,
walaupun sebenarnya banyak perdebatan-perdebatan yang terjadi. Dan itu menyebalkan banget!

Saat baru satu bulan di GKI Kayu Putih, dia membentak saya karena telat siap-siap. Karena waktu itu, kami mau pergi ke Tanggerang untuk rapat di daerah pemukiman Cina Benteng.
Padahal, makin lama aku juga akhinya tahu bahwa dia juga hobby bangun mepet. HAHAHAHAHA..... Ingat momen 30 menit dari Kayu Putih ke Kota Wisata? Aku ingat juga ketika kami pernah ngotot-ngototan akan sebuah konsep --yang saya pun lupa-- sampai aku merasa agak kesal.
Aku rasa masih banyak perdebatan lainnya yang biar tersimpan dalam memori kami berdua saja.

Tak adil rasanya kalau hanya bicara soal yang menyebalkan. Tetap saja, ada yang manis. Bahkan sangat manis! Ada satu hal yang tidak pernah terlupakan bagiku dalam pengalaman bersamanya. Ka Linna dipakai Tuhan untuk meneguhkanku pada momen menuju penahbisan. H-7 sebelum penahbisan adalah masa yang sangat berat bagiku. Ada banyak air mata tercurah karena beragam pergumulan internal dalam diriku sendiri. Tetapi kalimatnya, "Kamu masih boleh mundur kalau kamu mau walaupun ini sudah H-2" menyentak diriku. Pelan-pelan, aku bangkit dari tangisanku dan mencoba melihat Tuhan yang berjalan bersamaku.

Karena itulah,
Ka Linna tak akan pernah terganti
Bahkan bagi diriku sendiri, kau tak akan pernah terganti
Bagi GKI Kayu Putih, kau tak akan pernah terganti juga
Karena dirimu adalah dirimu
Dan aku adalah aku

Aku akan merindukan masa-masa ketika melawat anggota jemaat yang kritis bersama-sama (di tengah malam!)
Aku akan merindukan masa-masa makan bersama sambil bergalau
Aku akan merindukan pelayanan doa yang membuat kita terkejut-kejut
Aku akan merindukan momen ngotot-ngototan yang menyebalkan itu
Aku akan merindukan masa-masa ketika Tuhan membisikkan dan memperlihatkan hal-hal yang mengejutkan bagi kita.

Sampai ketemu lagi!
Tentunya, dengan aku yang akan sudah lebih dewasa dan lebih kuat :)
 
--Just hug and cry--
because hug and cry told us more than words
YIR

Tidak ada komentar: