Rabu, 03 September 2014

Just a Free Writing about my experiences

Saat ini, saya sedang mengerjakan sebuah proyek penulisan untuk ibadah syukur pernikahan dan pelayanan Opa Loing yang akan diselenggarakan pada bulan Februari 2015. Tugas saya sangat sederhana. Saya diminta untuk mendengarkan kisah pernikahan dan pelayanan Opa Loing dan Oma Anneke dan kemudian merangkumnya dalam bentuk tulisan.

Tidak menduga, proyek ini justru menjadi berkat buat saya. Lewat kisah hidup mereka, saya melihat bagaimana kuasa Tuhan bekerja dalam kehidupan mereka. Yang paling menarik adalah kesimpulan mereka, "Kalau kami diminta mengulang masa-masa itu, kami mau." Terus terang, saya terkejut mendengar pernyataan itu karena buat saya masa-masa kehidupan mereka sungguh berat dan tak mudah. Lewat kisah itulah, saya melihat bahwa mereka berdua adalah orang yang sangat mengabdikan diri bagi Tuhan dan sangat dicintai Tuhan.

Apa kisahnya? Penasaran khan? Sayangnya kisahnya masih rahasia, tunggu saja kisahnya di tahun depan. Hehehehe...

Anyway, sedikit "jump up" ah, rupanya lewat percakapan dengan mereka, saya merasakan bimbingan Tuhan untuk melihat karya nyata Tuhan dalam hidup saya, khususnya sejak saya memutuskan untuk memasuki jalur kependetaan. Ada momen ketika saya hampir menyerah dan seakan tiada jalan untuk masalah yang saya hadapi. Masa terberat adalah sekitar dua tahun lalu. Rasanya cita-cita dan cinta itu dipertaruhkan. Padahal bagi saya, keduanya adalah panggilan. Ya, panggilan untuk melayani dan mencintai. Namun, Tuhan membuka jalan, dengan diterimanya orang yang saya cintai di salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Terus terang, saya masih memiliki kekuatiran. Namun, percakapan dengan Opa Loing dan Oma Anneke, membuat saya yakin bahwa ada yang disebut "the invisible hand" yang akan menolong kami, asal kami pun tulus mencintai Allah.

Thanks God for this opportunity.
Jakarta, 4 September 2014
YIR 



Tidak ada komentar: