Sang Bayi lahir...
di
malam yang sepi,
untuk
mengingat perasaan kesepian
yang
melilit insan dengan mengerikan
Sang Bayi lahir...
di
pondok orang asing,
untuk
memahami perasaan terasing
yang
mencekik insan dalam suasana bising
Sang Bayi lahir...
disambut
para gembala yang terjaga
untuk
mengingat orang-orang sederhana
yang
terjaga demi makanan secukupnya
Sang Bayi menjadi kanak-kanak...
disambut
para Majus dari jauh
untuk
merayakan keberagaman yang utuh
yang
kini rasanya agak menjauh
Sang Bayi menjadi kanak-kanak...
Di tengah
pembantaian penguasa
Untuk
merengkuh korban kekerasan
Yang
penuh cucuran air mata
Sang Bayi menjadi kanak-kanak...
Di tengah
ratapan air mata di Rama
Untuk
menemani orang-orang yang dibelit trauma
Yang
sukar melihat hidup yang berirama
Selamat menyambut Sang Bayi dalam keheningan...
Jakarta, 24 Desember 2016
YIR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar