Allah yang Kesepian
Engkau mengusir sepi dalam penciptaan
Mendambakan kehangatan dalam tarian
meliuk-liuk dan berkelindan
Keresahan datang pelan-pelan
Ketika ciptaan menoreh luka dalam kerapuhan
Tinggalah Allah merintih kesepian
berjibaku dalam keretakan
Mengapa Engkau berani memberi kebebasan?
Jika kemudian semua menyakitkan
karena luka dari ciptaan
yang mau mendominasi peran
Saat hatiMu penuh goresan
Mengapa Engkau kembali terkesan
Dengan teriak rintihan
dan keluhan ciptaan
CiptaanMu juga kesepian
Melampiaskannya dalam bentuk kemarahan
Atau juga rintih tangisan
yang bisa menyakitkan
Jika ciptaanMu kesepian
masih adakah harapan
untuk tetap hidup dan bertahan
sebagaimana rintihan Engkau ketika merasa ditinggalkan?
Adakah?
Jakarta, 8 September 2017
YIR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar