Rabu, 01 November 2017

YANG LAIN YANG MENOLONG


“Pertolonganku ialah dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi.
(Maz. 121: 2)

Dalam sejarah perjalanan GKI Kayu Putih, gereja kita tidak dapat melepaskan dirinya dari relasi dengan orang-orang beragama lain di sekitarnya. Bahkan, kisah pembelian tanah tempat kita beribadah saat ini pun merupakan buah pertolongan Tuhan yang hadir lewat orang-orang yang beragama lain. Tanah GKI Kayu Putih ini dibeli dari Alm. Bapak King, seorang pemeluk agama Buddha.  Bahkan, ketika dia mengetahui bahwa tanah ini diperuntukkan untuk membangun gereja, ia memberikan kesempatan bagi kita untuk mengangsur. Menurut penuturan kisah salah seorang perintis GKI Kayu Putih, Alm. Bapak King juga penuh pengertian saat Majelis Jemaat GKI Ahmad Yani (nama GKI Kayu Putih sebelumnya) telat mengangsur karena kondisi pengumpulan dana pembelian tanah yang belum optimal. Ia tidak memaksa kita untuk membayar saat itu juga. Sungguh pertolongan Tuhan dapat hadir melalui kemurahan hati orang-orang beragama lain, salah satunya melalui Alm. Bapak King.

Kisah yang hampir serupa pun dijumpai dalam kisah kanak-kanak Musa. Kita menemukan cara Tuhan bekerja melalui kebaikan hati bangsa Mesir. Di satu sisi kita memang melihat kekejaman hati bangsa Mesir melalui Firaun yang memerintahkan agar bayi-bayi orang Israel dibunuh. Namun, di sisi lain kita dapat menjumpai kisah kebaikan orang Mesir dalam kelembutan hati putri Firaun yang dipakai Tuhan untuk menyelamatkan Musa. Dalam Keluaran 2: 6 dijelaskan bahwa putri Firaun berbelas kasihan ketika menemukan bayi Musa dalam sebuah peti. Putri Firaun sendiri sadar bahwa bayi itu adalah bayi orang Ibrani, namun ia tidak membunuhnya. Ia justru malah menyelamatkannya dan mengangkat Musa sebagai anaknya.

Karena itu, sungguh benar apa yang diucapkan pemazmur dalam Mazmur 121: 2 bahwa pertolonganku ialah dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Tuhanlah yang menciptakan dunia ini dan segenap ciptaan yang beragam di dalam dunia ini. Melalui kuasa-Nya, Tuhan dapat membuat yang lain yang menjadi penolong bagi kita. Ataupun sebaliknya, kitalah yang dipakai Tuhan untuk menolong orang yang berbeda dengan kita.

 Dari fakta sejarah GKI Kayu Putih dan dari kisah di dalam Alkitab, maka kita pun harus terus belajar untuk menjalin relasi dengan saudara-saudara kita dalam konteks keragaman di Tuhan. Tuhan dapat bekerja melalui siapa saja, termasuk dalam diri saudara-saudara kita yang berbeda. Perbedaan itu biasa. Jangan mau dipecah belah karena isu agama dan juga isu rasial. Sebarlah cinta kasih dalam berelasi  untuk membangun negeri.

Jakarta, 
penghujung Oktober 2017
YIR

Tidak ada komentar: